Senin, 12 April 2010

ISU TENTANG TERORISME

ISU TENTANG TERORISME
Akhir-akhir ini isu yang sangat sering terdengar ditelinga kita adalah isu tentang terorisme. Sering kali kita jumpai bahkan diberbagai media, baik media cetak maupun media elektronek, kasus terorisme menjadi pemberitaan yang saangat hangat sekaligus menyeramkan.
Tetapi yang saya tidak mengerti disini kenapa isu tentang terorisme selalu dikait-kaitkan dengan dengan islam kenapa tidak dengan agama lain. Apakah benar dalam ajaran islam mengajarkan umatnya untuk melakukan aksi kekerasan?, dan ini merupakan masalah yang konkret sebenarnya bagi kita semua. Tapi kenapa kita sebagai umat islam hanya bisa diam dan pasrah mendapat tuduhan semacam ini, apakah kita semua diam karena ketidak tahuan kita atau barangkali kita bangga mendapat fitnah yang semacam itu.
Disini saya akan memberikan argument tentang bagai mana isu terorisme itu selalu dikaitkan dengan islam walaupun pada kenyataannya isu itu tidak dapat dipertanggung jawabkan dan itu semua merupakan rekayasa orang-orang diluar islam itu sendiri, atau orang-orang yang antipati terhadap islam. Karena pada dasarnya islam tidak pernah mengajarkan kepada umatnya tentang “kekerasan” walaupun islam mengajarkan tentang “jihad” dan itu bukan merupakan aajaran islam yang menyuruh kepada setiap pemeluknya untuk bertidak seenak perutnya untuk menghukum manusia dengan kekerasan bahkan dengan meledakkan tempat-tempat ibadah agama diluar islam, dan itu merupakan kekeliruan dari diri orang islam itu sendiri, sehingga ketika ada kekerasan yang terjadi selalu islam menjadi sasaran tembak orang-orang yang sangat membenci islam.
Disini boleh dikatakan islam hanya menjadi kambing hitam, mungkin anda banyak bertanya lalu siapa yang melakukannya kalau bukan kelompok dari islam itu sendiri?. Saya akan memberikan sedikit argumen tentang itu. Memang kita semua tidak bisa dibohongi oleh kenyataan yang ada, pelaku terorisme dan bom bunuh diri adalah orang islam itu sendiri, sekilas kita akan beranggapan bahwa orang islamlah pelaku semua itu. Coba kita kaji lebih dalam lagi tentang isu terorisme itu sendiri, kita akan melihat ketimpangan-ketimpangan tentang pemberitaan isu terorisme itu sendiri. Pelaku teror bukan hanya dari kalangan orang islam saja akan tetapi banyak dari mereka yang selalu mennuduh islam (bisa jadi merekalah pelaku yang sebenrnya).
Dalam kalangan islam itu sendiri kenapa kok sampai ada pelaku kekerasan kalau menurut saya itu hanyalah kesalahan dalam memahami konsep dalam ajaran islam itu sendiri, misalanya pemahaman dalam Al-Quran yang mengajarkan “jihad” mereka pahami secara dangkal tentang konsep tersebut sehingga menimbulkan pemahaman yang radikal, dari situlah muncullah kelompok yang melakukan kekerasan atas nama islam. Kalau kita lihat fenomena ini sering dijadikan hujjah oleh mereka yang memiliki paham yang semacam itu, tapi pada dasarnya islam tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan.
Akibat daari pemahaman mereka yang ekstrim sangat mudah dikendalikan oleh orang-orang yang memiliki maksud-maksud tertentu dalam usaha mencoreng nama islam dimata dunia.
Seperti yang telah dijelaskan oleh bapak Saiful Umar dan bapak Mutasim Billah. Dalam acara mimbar bebas (dengan tema “terorisme dalam prespektif islam”) “bahwa dibarat lembaga-lembaga yang didalamnya terdapat orang islam, mereka sangat menghormatinya karena kerifannya, dan memeiliki etos kerja yang baik dibandingkan dengan orang orang yang nonmuslim”.
Itu merupakan sinyal positif bagi kita bahwa ditengahtengah masyarakat yang ingin selalu memerang terorisme yang identik dengan islam ternyata sangat menghargai orang islam.
Jadi sudah sedikit jelas bahwa yang melaukan teror adalah orang yang memiliki pemikiran radikal sehingga dengan mudah dikendalikan dan ditanamkan doktrin yang jauh dari ajaran islam itu sendiri.
Tapi walaupun demikian isu tentang terorisme selalu dikaitkan dengan islam, dan itu semua merupakan sebuah rekayasa yang nyata. Misalnya tragedi 11 september 2001 kita semua dikejutkan oleh tragedi runtuhnya gedung WTC. Yang memiliki peranan sentral bagi stabilitas nasional maupun internasional. Sejak tragedy itu islam kembali menjadi sasaran tuduhan tentang terorisme. Padahal kita sama sekali mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.
Saya akan memberikan kritik tentang tragedi tersebut. Bagaimana mungkin sebuah system keamanan yang terkenal canggih, bahkan boleh dikatakan burung yang terbang saja bisa terditeksi oleh radanya, tetapi kenyataannya pesawat yang begitu besar tidak bisa tertangkap oleh radar mereka. Ini sebuah realita tapi ini juga merupakan sebuah rekayasa untuk menghancukan citra islam dimata dunia. Seharusnya kita berpikir secara kritis agar kita tidak terjebak oleh permainan orang-orang yang secara nyata membenci islam.
Kalau islam selalu dikatakan umat yang selalu menyebar teror, lalu bagai mana dengan kedudukan agama-agama diluar islam, saya akan memberi contoh, misalnya kasus peperangan antara Amirika vs Irak, Amerika vs Afganistan, Israel vs Palestina, bukankah mereka lebih kejam, mereka merampas kemerdekaan setiap rakyatbahkan merekalah penjahat perang yang sesungguhnya.
Akan tetapi mereka selalu berdali memerangi terorisme, padahal kenyataanya jauh dari itu, tentu anda semua tahu apa yang melatar belakangi agresi militer mereka.
Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa islam tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan
Bahkan islam adalah agama yang sangat toleran terhadap perbedaan, itu semua dapat kita temukan adalam firman Allah SWT. (QS: Al-Hujurat: 13). Terorisme ada dalam islam hanya karena kesalahan dalam pemahaman terhadap wahyu saja.

Orang bijak berkata:
“jadikanlah akal sebagai penyelam samudera dan hatimu sebagai samuderanya.
Sebesar apapun kita berusaha membuka batas takdir-Nya kita tidak akan penah dapat membukanya karena ketentuan-Nya tidak akan dapat tersentuh oleh akal yang terbatas kemampuannyya”.

Pahamilah, kita hidup ditengah-tengah masyarakat yang prular
Sadarlah, kita hanyalah sebagian dari yang plural itu.
Sehinngga kita tidak selalu berfikir secara radikal, dengan demikian kita bisa hidup berdampingan dengan damai bersama orang-orang diluar komunitas kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar